16 Mei 2011

SMK Mahardika Peringkat 2 Se-Jatim

SURABAYA – Tingkat kelulusan siswa SMA/SMK/MA/MAK di Jatim dinilai cukup memuaskan. Sukses itu ditunjukkan dengan prestasi Jatim di peringkat kelima secara nasional. Peringkat itu berdasar dari jumlah siswa tidak lulus yang sebanyak 709 siswa. Rincian ketidaklulusan itu untuk SMA hanya 0,25 persen atau setara 559 siswa dan SMK hanya 0,10 persen siswa dan jumlah kasat mata ketidak lulusan mencapai 150 siswa.

Sedangkan iumlah siswa SMA/MA yang mengikuti UN di Jatim mencapai 203.466 siswa, dan SMK UN diikuti oleh 150.277. Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim, Dr Harun MSi menyatakan, tingkat kelulusan di Jatim yang baik dicapai, karena kerjasama apik antara pengawas PTN, Kepolisian dan Dispendik masing-masing Kabupaten/Kota.
 “Jumlah pelajar kita di Jatim sangat besar, kalau dibandingkan dengan provinsi lain yang peringkatnya diatas Jatim tentu tidak bisa. Peserta UN di Jatim terbesar kedua setelah Jabar, belum lagi ada kepulauannya,” kata Harun, dikantor Dispendik Jatim, Sabtu petang (14/5).
 Empat provinsi diatas Jatim yang memiliki tingkat kelulusan tinggi adalah Bali, Sumatera Utara (Sumut), Maluku, dan Kalimantan Timur (Kaltim). Jatim merupakan satu-satunya provinsi di jawa yang berhasil menembus lima besar. Meski demikian, Ia tetap akan melakukan evaluasi terhadap tingkat kelulusan UN di masing-masing daerah.
Harun menjelaskan, siswa yang tidak lulus UN lebih dikarenakan tidak mengikuti ujian. Banyak siswa yang tidak ikut UN dikarenakan sakit, berhalangan tetap maupun mengundurkan diri. Dalam UN tahun ini, digunakan formulasi baru untuk menentukan kelulusan. Nilai sekolah memiliki porsi 40 persen sedangkan nilai UN berbobot 60 persen.
 “Siswa yang tidak lulus itu dikarenakan tidak ikut ujian, nilai sekolahnya ada, tetapi nilai UN-nya tidak ada. Sehingga bukan karena siswanya bodoh, tetapi memang karena tidak ada nilai Un-nya jadi tidak lulus,” jelas Harun.
 Disisi lain, sekolah SMA/SMK di Surabaya terlempar dari sekolah dengan nilai rataan terbaik di Jatim. Untuk SMK, SMK Taruna Tarik, Sidoarjo menduduki peringkat pertama. Disusul SMK Mahardika, Malang dan SMKN II Buduran Sidoarjo. Untuk SMA, diduduki oleh SMAN 1 Manyar Gresik yang disusul oleh SMAN 1 Bangil Pasuruan, SMAN 5 Malang, SMAN 1 Paciran dan SMAN 1 Sedayu, Gresik.
 “Proses belajar mengajar yang baik itu adalah kuncinya, bukan lokasi sekolahnya apakah di Lamongan atau Surabaya. Tergantung bagaimana manajemen sekolahnya yang bisa bersinergi dengan guru, kepala sekolah dan wali murid,” katanya.
 Ditemui terpisah, Gubernur Jatim Soekarwo menyatakan hasil UN di Jatim masuk kategori excellent jika dibandingkan dengan provinsi lain. Ia terlihat puas meskipun Jatim duduk di posisi lima besar secara nasional. Menurutnya, posisi itu bukan lah satu-satunya patokan.
 “Hasilnya excellent, itu sama saja membandingkan tingkat olimpiade dengan tingkat kecamatan. Bali penduduknya hanya 2 juta sedangkan Jatim mencapai 37 juta dan memiliki dua kepulauan,” katanya.
 Kelulusan Dihimbau Tertib
Mengantisipasi kelulusan yang akan diumumkan pada Senin (16/5) mendatang, Dispendik menghimbau siswa untuk tetap tertib. Pihak Dispendik berharap siswa tidak melakukan aksi konvoi yang sangat menganggu ketertiban umum.
 “Kami meminta siswa untuk tertib dan melakukan hal-hal yang bisa bermanfaat. Senang dan bersyukur boleh, asal jangan menganggu ketertiban,” sahut Harun.
 Harun menganggap siswa yang merayakan kelulusan tidak perlu melakukan aksi corat-coret. Perlengkapan sekolah berupa seragam, tas, maupun buku sebaiknya diberikan kepada adik kelas ataupun siswa dari kalangan tidak mampu. Ia juga meminta kepada sekolah untuk mengontrol siswanya agar bisa tertib.
“Tidak usah corat-coret seragamnya sebaiknya diberikan kepada anak yatim saja. Biar lebih bermanfaat,” katanya.
Ia juga menyatakan, cara pengumuman kelulusan diserahkan kepada pihak sekolah. Apakah melalui pos, lewat email, ataupun diumumkan di sekolah. Hal, itu, kata dia, merupakan kebijakan masing-masing sekolah. Yang jelas, pihaknya hanya menginginkan siswa tertib dan tidak menganggu ketertiban umum.
Perwakilan Binmas Polda Jatim, AKBP Ria mengatakan pihaknya sudah melakukan arahan kepada seluruh Polresta di Jatim agar melakukan pengawalan terhadap siswa yang ingin melakukan konvoi. Dispendik setempat diminta melakukan pendataan terhadap sekolah yang akan menggelar konvoi untuk mendapatkan pengawalan secara tertib dari pihak kepolisian.
“Intinya kami ingin ada kerjasama yang baik, konvoi diperbolehkan dan akan kami lakukan pengawalan,” katanya. yop

"diambil dari Surabaya Post (Minggu, 15/05/2011)"

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Salam, saat ini KharismaSelaras menerima semua lulusan/alumni SMK bapak/ibu kelola segera membawa hasil ketik/print lamaran kerja ke gading kirana G30 031.8076.424 lgs #kerja #gajian #KharismaSelaras Alhamdulillah

Posting Komentar

 
Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger

Great Morning ©  Copyright by smk mahardika | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks